Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia
itu gak bisa hidup sendirian. Tiap tiap individu pasti akan selalu berinteraksi
dengan individu lain. Sehari aja gak ketemu atau ngomong dengan orang lain.
Pasti kita gak akan merasa nyaman. Walaupun seorang pendiam sekalipun yang
selalu mengurung diri dikamar. Pasti dia ada ngomong dengan orang dirumahnya.
Intinya yaa kita itu butuh minimal seseorang di dunia ini.
Ngomongin
masalah seseorang. Seseorang itu bisa siapa saja. Sebut saja keluarga, teman,
sahabat, bahkan pacar.
Kalau
keluarga, kalian pasti tau kan. Gak usah dibahas lah. Selanjutnya teman. Apa
sih definisi teman itu? Menurutku teman itu adalah orang yang sebaya dengan
kita yang kita kenal. Contohnya, aku kuliah di psikologi lalu kenal dengan
orang yang dari jurusan informatika. Sebut saja Joko. Aku kenal Joko ketika aku
satu kelompok dengannya waktu ospek universitas. Walaupun kita berdua cuma
kenal di ospek dan setelah itu gak pernah berkomunikasi lagi, Joko telah
menjadi temanku. Dan ketika aku bersama teman yang lain lalu ketemu Joko,
kemudian temanku bertanya dia siapa? Aku akan menjawab dia adalah temanku.
Kalian juga seperti itu kan? Jadi sebenarnya teman itu bukan siapa siapa kita
kan?
Gak
ada yang lebih dari seorang teman. Tapi teman itu banyak berkontribusi dalam
hidup kita. Tentu saja. Karena ketika kita keluar rumah. Otomatis kita akan
bertemu dengan teman teman kita. Entah itu teman sekolah, teman kuliah ataupun
teman kantor. Lalu, sejauh mana pentingnya teman bagi kita? Teman penting bagi
kita karena kita butuh. Selain bukan
karena butuh, teman itu tetap bukan siapa siapa. Benar kan? Contoh lagi,
nih, ketika masuk kelas, aku gak ngerjain tugas. Jadi aku berniat mau copy
tugasnya Joko. Dan aku salin lah semua tugas Joko. Setelah selesai menyalin,
bilang makasih. Ataupun mungkin juga Joko gak mau pinjamkan tugasnya. Setelah
itu apa yang terjadi? Kita balik kedunia masing masing. Gak ada yang saling
peduli. Walaupun kamu lagi galau akut karena semalam abis diputusin pacar. Atau
semalam kamu abis menang togel 1juta. Itu dia yang namanya teman. Tapi, kita
tetap butuh teman. Seperti definisi yang aku sampaikan diatas.
Friends just need your physic
without something inside it.
Gimana
dengan sahabat? Sahabat itu susah dicari. Mungkin gak gak bisa dicari. Sahabat
itu datang dengan sendirinya. Walaupun kamu berteman udah 10 tahun, bisa jadi
dia bukan sahabatmu. Walaupun kamu berteman cuma 3 bulan, bisa saja dia menjadi
sahabatmu. Seorang sahabat tau akan diri kita luar dalam. Dia gak seperti teman
yang hanya butuh fisik saja. Sahabat peduli dengan kamu dan begitu sebaliknya.
Sahabat ada disaat susah dan senang. Dia akan bahagia ketika kamu senang dan
ikut sedih ketika kamu juga bersedih. Sahabat gak akan pernah pergi begitu saja
meninggalkan kamu. Dia gak akan pernah berubah terhadap kamu. Sahabat menerima
kondisi kamu apa adanya. Gak pernah mengeluh tentang kehidupan kamu secara
kasat mata. Sahabat lebih dari seorang teman dan pacar.
Dan
aku punya sahabat. Ada empat. Tiga cowo dan satu cewe. Aku kenal dengan
sahabatku yang cowo ketika SMA dan yang cewe pas SMP. Kita sekarang sudah gak
satu kota lagi. Tapi gak ada yang berubah dengan mereka. Mereka tetap
sahabatku. Sekarang satu kuliah di Malang, satu lagi di Bandung, dan 2 di
Samarinda. Sedangkan aku berada di Jogja. Libur lebaran ini aku akan bertemu
mereka lagi di kota asal kami. Kembali bersama berbagi semua cerita hidup yang
kami alami di kota perantauan.
Lalu,
bagaimana dengan pacar? Kalau soal pacar, tulisan ini bakalan tambah panjang
banget. Biarkan dia mengisi post selanjutnya.
Oiya,
tulisan ini berasal dari sudut pandang saya, pengalaman saya dan semuanya tidak
diambil dari sudut pandang orang lain. No
Offense. Jadi, kalau bertentangan dengan pendapat kalian, whatever lah. That’s your problem. Kalau
kalian ngerti apa yg dimaksud tulisan ini, kalian gak akan berpikir kalau saya
orang yang tidak peduli pada orang lain. Hanya menganggap teman sebagai
keperluan. TIDAK. : )